Bacaan Alkitab:
"Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!"
(Mazmur 143:10)
Apa yang selalu ada di pikiran kita ketika menjalani kehidupan sehari-hari? Hal-hal duniawikah yang memenuhi pikiran kita, ataukah kita mengikuti nasihat rasul Paulus: "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:2).
Ingatlah, arah hidup seseorang sangat ditentukan oleh pola pikirnya! Apa yang memenuhi pikiran kita akan menentukan arah hidup kita. Jika pikiran kita selalu menyesuaikan pola duniawi, perkataan dan tindakan kita akan terbentuk menjadi pola sekularitas yang menggeser nilai rohani, yang kita pikirkan pun semata-mata tentang memupuk kemegahan, kesuksesan, jabatan, dan ahirnya ribut masalah kekuasaan, padahal firman Tuhan memeringatkan dengan keras: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2).
Jika kita menginginkan Tuhan dan kehendak-Nya menjadi fokus dalam hidup ini maka kita harus mengisi pikiran kita dengan firman Tuhan setiap hari. Mengapa kita harus menempatkan Tuhan dan kehendak-Nya sebagai yang terutama dalam hidup ini? Supaya kita selalu berjalan tepat dalam pimpinan Tuhan, sebab kalau kita membuat jalan sendiri tanpa mengikuti Nya, cepat atau lambat pasti akan tersesat. Itulah sebabnya kadang Tuhan melawan kita dengan keras, karena Tuhan tidak ingin kita dirusakan oleh jalan pikiran kita sendiri, kadang tidak disadari sudah menyimpang.
Sebab itu janganlah memaksakan,. mencocok pikiran kita melalui pola pola sekular itu jelas melawan rencana Tuhan biarlah kita serahkan sepenuhnya kepada kehendak Tuhan terlebih dahulu. "Sebenarnya kamu harus berkata: 'Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.'" (Yakobus 4:15), sebab tak seorang pun yang tahu apa yang ada di depannya, atau apa yang akan terjadi di kemudian hari. Sebagai pengikut Kristus sudah selayaknya kita meneladani Tuhan Yesus yang menempatkan kehendak Bapa sebagai yang terutama. "...Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." (Yohanes 5:30).
Apakah yang menjadi fokus hidup kita? Semata-mata hanya tertuju kepada perkara-perkara duniawi ataukah kepada perkara yang di atas.(kolose 3:2)
Selamat berahir pekan:
Tetaplah hidup dalam kekudusan Tuhan,
Salam sehat dan tetaplah disiplin dalam menjalankan prokes,
Tuhan Yesus memberkati!
Comments